Penumpang Kaget, Ongkos Angkutan Langsung Baik Buntuti Harga BBM

Jakarta - Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi berdampak juga pada ongkos angkutan umum. Penumpang pun mengaku kaget dengan kenaikan ongkos yang sangat cepat ini.

Salah satu penumpang bernama Manisye mengaku baru mengetahui tarif angkutan naik dari seorang kondektur Kopaja saat dirinya membayar ongkos. Dia berkisah, saat menumpang Kopaja dari Gambir menuju Mampang menggunakan Kopaja P 20, ia ditagih ongkos tambahan sebesar Rp 1.000 saat dia membayar ongkos biasanya sebesar Rp 2.000.

"Saya kaget, loh kok katanya Rp 3.000. Saya tanya udah naik bang? Kok segitu? Iya bu naik kan BBM udah naik. Ya sudah saya bayar," kata Manisye saat ditemui detikFinance di sebuah angkutan umum, Sabtu (22/6/2013).

Dia mengaku pasrah dengan kenaikan yang dialaminya ini. Tak hanya soal ongkos angkutan, dia pun berkeluh kesah soal kenaikan harga barang kebutuhan pokok yang sudah duluan naik sebelum ditetapkan kenaikan BBM bersubsidi.

"Gas pada naik, sekarang Rp 20.000 yang kecil, biasanya Rp 15.000, telor udah naik jadi Rp 22.000 biasanya Rp 19.000. Yah mau diapain rakyat kecil. Kalau orang kaya mah enak ya," keluh Manisye.

Selain itu, salah seorang penumpang bernama Afin mengaku baru mengetahui tarif angkutan umum naik. Saat dia menumpang Metromini 75 jurusan Blok M Pasar Minggu, dia harus merogoh kocek lebih besar dari biasanya.

"Tadi gue naik 75 bayarnya Rp 3.000 turun di Pasar Minggu, biasanya Rp 2.000," katanya.

Supir angkutan umum mengatakan, memang masih banyak para penumpang yang baru mengetahui kenaikan tarif ini. Namun, menurutnyan membayar tambahan ongkos diserahkan kembali pada kesadaran masing-masing penumpang.

"Ya kalau orang yang tadi malem nggak lihat berita mah ya pasti nggak tahu. Tapi kita kasih tahu, pengertian mereka saja lah," katanya.